Jangan Salahkan Bearing, Kenali Faktor Penyebab Kerusakannya!
Ketika bearing mengalami kegagalan, tidak sedikit yang langsung menyimpulkan bahwa:
- “kualitas bearingnya jelek”
- “Baru saja ganti bearing kenapa sudah rusak?”
Tanpa mengetahui akar penyebab kerusakan bearing, maka akan cenderung langsung menyalahkan bearing sebagai penyebab utama kerusakan. Pandangan ini muncul karena kurangnya pemahaman tentang faktor-faktor lain yang sebenarnya mempengaruhi umur pakai bearing tersebut.
Berikut merupakan sejumlah faktor penyebab kerusakan bearing yang terabaikan!
1. Alat Pemasangan yang Tidak Tepat
16% dari seluruh kegagalan bearing dipicu oleh kesalahan dalam proses pemasangan atau penggunaan alat pemasangan yang tidak sesuai.
2. Pemasangan yang Tidak Presisi
Pemasangan bearing pada shaft yang tidak presisi akan menyebabkan bearing terpasang terlalu longgar atau terlalu ketat, mengakibatkan menurunnya kinerja dan umur pakai bearing.
3. Kegagalan Pelumasan
sekitar 36% kegagalan prematur bearing disebabkan oleh spesifikasi pelumas yang salah dan penerapan pelumasan yang tidak tepat. Akibatnya behingga bearing akan mengalami kerusakan sebelum mencapai masa pakai normal bearing tersebut.
4. Kelebihan Beban
34% kegagalan prematur bearing disebabkan oleh kelebihan beban. Bearing yang menerima beban melebihi kapasitas dari bearing tersebut akan mempercepat terjadinya kerusakan.
5. Kontaminasi
14% kegagalan bearing disebabkan oleh masalah kontaminasi. ebu, kotoran, atau partikel kecil dapat masuk ke dalam bearing akan menyebabkan terjadinya kontaminasi dan korosi pada bearing, akibatnya bearing mengalami kerusakan.
Kontaminasi pada bearing juga dapat terjadi akibat pelumasan yang salah.
6. Misalignment
Ketika komponen mesin tidak sejajar, beban yang diterima tidak akan seimbang. Hal ini dapat menyebabkan komponen bergetar secara berlebihan dan menghasilkan gaya yang tidak seimbang. Akibatnya beban bearing meningkat dan umur pakai berkurang.
7. Overheating
Suhu yang terlalu tinggi akibat gesekan atau beban berlebih dapat mengurangi efektivitas pelumasan dan merusak material bearing.
8. Electrical Discharge
Electrical Discharge adalah kondisi di mana arus listrik pada Rotor Electric Motor mengalir ke ground melalui bearing. Aliran arus listrik ini menyebabkan terjadinya electrical erosion pada bearing, penurunan kualitas pelumas, dan pada akhirnya berujung pada kegagalan bearing.
9. Penyimpanan Bearing yang Tidak Benar
Penyimpanan bearing yang tidak benar seperti menyimpan bearing di lingkungan yang lembap, dan berdebu, serta membuka bearing dari kemasan aslinya sebelum waktu pemasangan dapat menyebabkan kontaminasi dan korosi pada bearing tersebut.
10. Tidak melakukan Condition Monitoring
Kurangnya pemantauan kondisi bearing secara berkala membuat potensi masalah tidak terdeteksi lebih awal, dan menyebabkan berkurangnya umur pakai bearing.
📌Kesimpulan
Kerusakan bearing tidak terjadi begitu saja, melainkan akibat dari berbagai faktor yang sebenarnya dapat diidentifikasi dan dicegah. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai penyebab utama kerusakan bearing sangatlah penting. Dengan mengetahui penyebab kerusakan bearing, tindakan preventif dapat dilakukan secara tepat dan akurat. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keandalan operasional, tetapi juga memaksimalkan umur pakai bearing, mengurangi risiko downtime, serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas secara keseluruhan.
Ingat! Pencegahan jauh lebih bernilai daripada perbaikan✅