Basic Condition Monitoring
Basic Condition Monitoring
Pemantauan kondisi mesin yang tersistem sangatlah penting untuk mencapai usia pemakaian bearing yang maksimum.
SKF telah mengembangkan berbagai pemahaman luas mengenai alat pemantau kondisi yang sangatlah cocok digunakan untuk Operator Driven Reliability (ODR) dan teknisi perawatan mesin. Dalam ODR, beberapa praktek perawatan dikelola, dilakukandan menjadi tanggung jawab operator. Sering kali, operator adalah peran yang paling sanggup dengan kegiatan inspeksi dasar, sebagaimana mereka sangat mengenal mesin-mesin mereka.
Mereka sensitif dalam menangkap perubahan minor terhadap suara dan getaran yang tidak jelas terdeteksi untuk seseorang yang kurang berpengalaman di lapangan. Kemudian, cacat kecil juga bisa diperbaiki secepatnya, sebagaimana seorang operator mampu melakukan pengaturan sederhana dan tugas perbaikan.
Teknisi perawatan juga memerlukan alat pemantau kondisi. Sebagai contoh, jika terdeteksi adanya getaran abnormal ataupun ada operator yang melaporkan adanya kondisi abnormal, disaat itu, teknisi dapat memakai alat pemantau kondisi yang dapat mendeteksi akar permasalahan yang bisa dianalisa lebih jauh.
Konsep Perawatan Prediktif
Pemantauan kondisi / Perawatan prediktif adalah suatu proses untuk menentukan kondisi mesin dalam keadaan beroperasi. Proses pemantuan ini memberi kesempatan perbaikan terhadap komponen yang cenderung bermasalah sebelum terjadinya kerusakan fatal.
Pemantauan kondisi bukan hanya berperan sebagai modal yang gunanya mengurangi kemungkinan kerusakan fatal, melainkan adanya kesempatan untuk mengganti komponen dengan segera, menjadwalkan kerjaan sesuai tenaga kerja dan merencanakan perbaikan pada saat mesin istirahat. Adanya pemantauan kondisi, terbentuklah 2 fungsi yang tumpang tindih yaitu fungsi prediksi dan fungsi diagnosa.
Alat pemantau kondisi dasar SKF dapat digunakan untuk memeriksa banyak tanda-tanda kesehatan mesin:
1. Temperature
Sejak permulaan jaman industri, operator dan teknisi mengerti bahwa temperature yang tidak sesuai sering menjadi indikasi adanya masalah di mesin.
Alat seperti termometer dan pemetaan suhu panas dapat membantu dalam mencari dan mengukur titik-titik panas dimana titik-titik tersebut bisa dianalisa lebih lanjut.
2. Speed
Kebocoran arus listrik diakibatkan oleh pelepasan arus listrik as ke tanah melalui bearing, menyebabkan erosi litrik, degradasi pelumas dan kerusakan fatal pada bearing. Alat deteksi kebocaran arus dapat membantu mendeteksi adanya aliran arus listrik yang bocor dan melakukan perbaikan yang dibutuhkan.
3. Visual
Inspeksi visual pada kondisi mesin kadang kala bisa menyusahkan pada saat mesin sedang beroperasi ataupundiperlukan inspeksi internal pada mesin.
Stroboscope bisa dipakai untuk membekukan pergerakan pada mesin secara visual terutama pada bagian kipas, coupling & belt.
Inspeksi pada komponen internal mesin memerlukan pembongkaran, namun dengan memakai endoscope, pemeriksaan internal dapat dilakukan tanpa perlu membongkar, alhasil sangat menghemat waktu dan uang.
4. Sound
Suara asing pada mesin sering menunjukkan adanya masalah pada mesin. Stethoscope bisa dipakai untuk menunjuk sumber suara dan ini akan membantu teknisi untuk mengidentifikasi masalah tersebut.
Kebocoran udara pada sistem kompresor udara akan sangat merugikan, bukan hanya secara biaya energi tapi juga tambahan biaya perawatan kompresor udara. Detektor ultrasonik dapat mendeteksi kebocoran secara efisien memungkinkan untuk melakukan perbaikan yang diperlukan.
Selain itu, Suara yang berlebihan akan membebankan pekerja seperti meningkatnya kelelahan pekerja, insiden kecelakan dan juga menyebabkan kehilangan pendengaran. Alat ini dapat mengecek tingkat tekanan suara dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.
5. Electical Discharge
Sejak permulaan jaman industri, operator dan teknisi mengerti bahwa temperature yang tidak sesuai sering menjadi indikasi adanya masalah di mesin.
Alat seperti termometer dan pemetaan suhu panas dapat membantu dalam mencari dan mengukur titik-titik panas dimana titik-titik tersebut bisa dianalisa lebih lanjut.
6. Vibration
Getaran abnormal kerap menjadi indikasi pertama adanya kerusakan mesin. Getaran-getaran ini disebabkan oleh kondisi yang tidak seimbang, tidak sejajar, komponen yang longgar, mimis bearing ataupun kerusakan gigi.
Dengan adanya alat analisa getaran dapat membantu mendeteksi secara dini terhadap kerusakan berat dan dalam mempersiapkan waktu yang tempat untuk perbaikan yang dibutuhkan.
7. Lubricant Condition
Untuk perawatan yang optimum pada mimis bearing, sangatlah penting untuk menjaga kondisi pelumas. Pengecekan kondisi oli ataupun minyak gemuk pada selang waktu tertentu, dapat mengurangi pemberhentian dan menjaga usia mimis bearing.
Untuk Informasi lebih lanjut tentang Basic Condition Monitoring, anda bisa langsung menghubungi no telp 061-6620616/7 atau email : [email protected]
Our Company
PT. Kogelahar Indonusa
Jl. G. Krakatau No. 6-6A-6B
Medan 20238
Telp. : +6261 6620616/617
Fax. : +6261 6620605
E-mail : [email protected]
PT. Kogelahar Riau
Jl. Soekarno Hatta No.37, Labuh Baru Barat, Kec.Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau 28291
Telp. : +62761 864570/571
Fax. : +62761 864573
E-mail : [email protected]
PT. Kogelahar Borneo
Jl. Teuku Umar, Komplek Pontianak Mall Blok C No. 43-44
Pontianak 78122
Telp. : +62 561 574948
Fax. : +62 561 574947
E-mail : [email protected]